Senin, 18 November 2013

Tradisi Penganten




Lamaran

Acara lamaran tak ubahnya menjadi acara yang paling ditunggu-tunggu oleh sepasang kekasih yang ingin melangsungkan acara pernikahan. Momen ini merupakan pembuka menuju hari besar yakni hari pernikahan. Acara lamaran ini umumnya merupakan rangkaian prosesi acara menjelang pernikahan. Acara ini pun dianggap sebagai pengikat bagi pasangan ini seperti layaknya bertunangan.

Adapun Acaranya sbb:

•    Diawali dengan kedatangan rombongan keluarga pria ke rumah wanita. Keluarga pria tidak hanya datang dengan tangan hampa, biasanya seserahan untuk pelengkap di hari pernikahan dibawa untuk diberikan kepada pihak keluarga wanita.
•    Pembukaan acara oleh MC atau pembawa acara. MC sedikit menjelaskan tentang kedua pasangan yang akan segera bersanding di kursi pelaminan.
•   Mengutarakan maksud dan tujuan kedatangan rombongan keluarga pria yang biasanya diwakilkan oleh utusan yang sudah ditunjuk. Sebagai formalitas, pihak keluarga pria menanyakan kesediaan mempelai wanita untuk menerima atau menolak lamaran.
•    Jika mempelai wanita menerima, maka dari pihak keluarga wanita akan memberikan sambutan penerimaan sebagai tanda bahwa pihak keluarga menyambut baik rencana lamaran dari pihak pria.
•    Penyerahan secara simbolis hantaran lamaran dari ibu sang pria kepada ibu sang wanita. Setelah itu, sebagai tanda betapa besar cinta kasih keluarga sang wanita kepada pria maka diserahkan pula tanda cinta kasih balasan yang bisa berupa seperangkat pakaian pria atau jenis lain yang sudah disepakati sebelumnya.
•    Apabila akan diadakan acara pemasangan cincin maka ibu sang pria akan memasangkan cincin kepada wanita dan sebaliknya, dari ibu sang wanita kepada pria. Namun, acara ini juga dapat ditiadakan apabila Anda menginginkan pemasangan  cincin akan langsung dilakukan pada waktu acara akad nikah. Semua bergantung dari pembicaraan internal antara keluarga anda dan keluarga calon pasangan anda.
•    Selanjutnya acara perkenalan bagi kedua keluarga yang kelak akan dipersatukan pada hari pernikahan. acara ini dapat dimanfaatkan untuk menjalin hubungan antara dua keluarga. Di mana pihak pria yang lebih dulu memulai memperkenalkan diri dan diikuti oleh pihak keluarga wanita.

•    Memanjatkan doa merupakan penutup acara lamaran dengan tujuan agar semua berjalan lancar hingga hari pernikahan berlangsung. Saat inilah yang terkadang sangat menguras emosi khususnya bagi mempelai wanita yang akan segera meninggalkan rumah untuk mengikuti calon suaminya.

•    Acara disusul dengan makan bersama sebagai ramah tamah dan merayakan acara lamaran yang berjalan lancar.


sumber: disadur dari rangkuman tata cara hajatan adat daerah


Warisan budaya nasional atau warisan budaya daerah adalah cermin tingginya peradaban bangsa












Tidak ada komentar:

Posting Komentar